Ketika Anda bermaksud memutuskan hubungan dengan cewek Anda –karena berbagai alasan- dari lubuk hati Anda yang paling dalam, pasti Anda selalu menginginkan segalanya berjalan damai, tanpa ada yang tersakiti. Namun bagaimanapun –walau sedikit- penolakkan pasti akan memunculkan kekecewaan. Berikut ini adalah Tips yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisasi kekecewaan dan sakit hati pasangan Anda karena pemutusan hubungan:
1. Buat Janji. Sebelum memulai proses pemutusan tersebut ada baiknya Anda membuat janji bertemu terlebih dahulu melalui sms atau telepon. Sampaikan bahwa Anda minta waktu untuk membicarakan sesuatu yang penting antara Anda berdua.
2. Temui Dia. Menyampaikan sebuah pemutusan hubungan yang terbaik adalah melalui tatap muka (duduk dan berbicara
face-to-face), karena hal ini akan menunjukan kedewasaan Anda dan memudahkan Anda berdialog dan menuntaskan permasalahan tidak secara sepihak. Pemutusan hubungan melalui sms, telepon, email atau surat hanya akan membuat pasangan Anda penasaran dan menganggap diri Anda pengecut dan tidak bertanggung jawab terhadap sebuah komitmen. Dan hal itu berarti akan menjadi
black campaign diri Anda yang mungkin akan merugikan Anda di kemudian hari, terutama untuk mendapatkan kekasih pengganti.
3. Jujur. Sampaikan secara jujur apa yang Anda rasakan terhadap hubungan Anda saat itu, bosan, capek dan rasa ketidaknyamanan yang lain. Anda bisa memulai dengan kata-kata pembuka dengan penekanan ‘kejujuran’ seperti,
“Hunny, aku mau terus terang sama kamu…” atau
“Jujur, sepertinya ada yang salah dengan hubungan kita selama ini…”, dsb.
4. Sampaikan Alasan Yang Spesifik. Alasan yang akan Anda sampaikan, harus spesifik dan sangat kuat untuk mendukung keputusan putus Anda. Kalau Anda sudah mantab dengan keputusan putus tersebut, jangan goyah dan membuka peluang terhadap opsi
vacuum yang diajukan pasangan (biasanya untuk tujuan saling berinterospeksi diri). Sampaikan alasan-alasan kuat misalnya seperti , karena
long distance relationship, ketidaksetujuan pihak orang tua/saudara –yang memang tidak bisa/sulit diubah.
5. Bohong Putih (spoofery white). Bohong demi kebaikan bisa Anda tambahkan sebagai ‘bumbu-bumbu pemanis’ penguat alasan Anda. Misalnya,
“Saya masih sayang kamu, tapi saya rasa restu orang tua di atas segalanya buat saya” atau
“Saya berkarir di Jogja sedangkan kamu punya karir bagus di Jakarta, jadi saya pikir masa depan kita lebih penting, toh cinta tidak harus memiliki” dan sebagainya . Apabila memang Anda memiliki orang ketiga, jangan pernah Anda ungkapkan sebagai alasan utama, karena hal ini akan sangat menyakitinya.
6. Kendalikan Emosi. Emosi harus Anda kendalikan pada pertemuan ini, berteriak atau beradu argumen dengan keras tidak akan menyelesaikan secara baik-baik proses putus Anda. Sebaiknya hibur dia dan besarkan hatinya karena dia mungkin akan menangis ketika mendengar perkataan Anda. Namun dengan Anda berbicara dengan kepala dingin dan dari hati ke hati, lambat laun dia akan mengerti dan memahami. Utamakan dan arahkan pembicaraan pada alasan-alasan logis dan realistis. Gunakan bahasa yang menenangkan dan menghibur seperti,
“Aku harap kamu bisa mengerti posisi kita saat ini. Aku yakin kamu bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik dari aku”
7. Sampaikan Terima Kasih. Walau sedikit terdengar basa-basi, sebaiknya Anda perlu menyampaikan terima kasih untuk hubungan yang telah Anda jalin bersamanya, misalnya,
“Terima kasih buat kebersamaan kita selama 2 tahun ini dan maaf kalau ada hal-hal yang kurang enak di hati. Saya harap kita bisa berteman baik setelah ini…” atau
“Kamu sudah aku anggap adik sendiri, jadi kalupun ada permasalahan, jangan sungkan untuk telpon aku”